BID'AH
Bid'ah dalam bahasa bererti sesuatu yang diadakan tanpa ada contoh sebelumnya. Dalam pengertian syarak adalah sesuatu yang baru yang tidak terdapat secara tertulis dalam quran mahupun hadits.
Sabda Rasulullah saw :
ﻣﻦ ﺃﺣﺪﺙ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻣﻨﻪ ﻓﻬﻮ ﺭﺩ
Maknanya: "Barangsiapa yang membuat sesuatu yang baru dalam syari'at ini yang bukan daripadanya, maka ia tertolak".
Bid'ah terbahagi kepada 2:
1) BID'AH HASANAH, juga dinamakan SUNNAH HASANAH. Iaitu sesuatu yang baru yang sejalan dengan alQuran dan Sunnah.
2) BID'AH DHOLALAH, sesuatu yang baru yang menyalahi alquran dan sunnah.
Pembahagian Bid'ah ini dapat difahami dari hadis Jarir ibn Abdillah al Bajali ia berkata, sabda Rasulullah saw :
"Barangsiapa memulai dalam Islam sunnah(perbuatan) yang baik, maka baginya pahala dari perbuatan tersebut dan juga pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang sedikitpun pahala mereka, dan barangsiapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk, maka baginya dosa dari perbuatan tersebut juga dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dosa2 mereka sedikitpun". [H/R MUSLIM]
Contoh Bid'ah Hasanah :
1. Peringatan Maulid Nabi saw pada bulan Rabiul Awwal. Orang yang pertama kali mengadakannya adalah raja al Muzhaffar penguasa Irbil pada abad 7 hijriyyah.
2. Pembuatan titik2 dalam (huruf) alquran oleh Yahya bin Ya'mur, salah seorang tabi'in yang agung. Beliau adalah seorang yang alim dan bertaqwa. Perbuatan beliau ini disepakati oleh para ulama dari kalangan ahli hadis dan lainnya. Mereka menganggap baik hal ini Sekalipun mushaf alquran tidak memakai titik pada saat Rasulullah saw.
Begitu pula dengan perbuatan Usman bin Affan yang menyalin dan menggandakan mushaf alquran menjadi 5 atau 6 naskah tidak ada titik2 pada huruf2nya. Sejak saat pemberian titik oleh Yahya bin Ya'mur itulah semua umat Islam hingga kini selalu memakai titik dalam penulisan huruf2 Al-Quran. Apakah hal ini dikatakan sebagai bid'ah sesat sebab Rasulullah tidak pernah melakukannya? Jika demikian halnya, hendaklah mereka meninggalkan mushaf2 tersebut dan menghilangkan titik2nya seperti pada masa Ustman.
Abu Bakr bin Abu Daud, anak penulis kitab Sunan, dalam kitabnya al-Mashahif berkata :
"Orang yang pertama kali membuat titik dalam mushaf adalah Yahya bin Ya'mur".
Yahya bin Ya'mur adalah salah seorang ulama tabi'in yang meriwayatkan (hadits) dari sahabat Abdulaziz bin Umar dan Lainnya.
Contoh Bid'ah Dholalah :
1. Hal2 yang baru dalam masaalah aqidah, seperti bid'ahnya golongan Muktazilah, Syi'ah, Khawarij dan mereka yang telah menyalahi apa yang telah menjadi keyakinan para sahabat Nabi.
2. Hal2 ibadah yang tidak ada sandarannya sama sekali dari alquran ataupun hadis. Ataupun mengubah apa2 yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya, seperti melakukan solat subuh 4 rakat dan sebagainya.
Bid'ah dalam bahasa bererti sesuatu yang diadakan tanpa ada contoh sebelumnya. Dalam pengertian syarak adalah sesuatu yang baru yang tidak terdapat secara tertulis dalam quran mahupun hadits.
Sabda Rasulullah saw :
ﻣﻦ ﺃﺣﺪﺙ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻣﻨﻪ ﻓﻬﻮ ﺭﺩ
Maknanya: "Barangsiapa yang membuat sesuatu yang baru dalam syari'at ini yang bukan daripadanya, maka ia tertolak".
Bid'ah terbahagi kepada 2:
1) BID'AH HASANAH, juga dinamakan SUNNAH HASANAH. Iaitu sesuatu yang baru yang sejalan dengan alQuran dan Sunnah.
2) BID'AH DHOLALAH, sesuatu yang baru yang menyalahi alquran dan sunnah.
Pembahagian Bid'ah ini dapat difahami dari hadis Jarir ibn Abdillah al Bajali ia berkata, sabda Rasulullah saw :
"Barangsiapa memulai dalam Islam sunnah(perbuatan) yang baik, maka baginya pahala dari perbuatan tersebut dan juga pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang sedikitpun pahala mereka, dan barangsiapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk, maka baginya dosa dari perbuatan tersebut juga dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dosa2 mereka sedikitpun". [H/R MUSLIM]
Contoh Bid'ah Hasanah :
1. Peringatan Maulid Nabi saw pada bulan Rabiul Awwal. Orang yang pertama kali mengadakannya adalah raja al Muzhaffar penguasa Irbil pada abad 7 hijriyyah.
2. Pembuatan titik2 dalam (huruf) alquran oleh Yahya bin Ya'mur, salah seorang tabi'in yang agung. Beliau adalah seorang yang alim dan bertaqwa. Perbuatan beliau ini disepakati oleh para ulama dari kalangan ahli hadis dan lainnya. Mereka menganggap baik hal ini Sekalipun mushaf alquran tidak memakai titik pada saat Rasulullah saw.
Begitu pula dengan perbuatan Usman bin Affan yang menyalin dan menggandakan mushaf alquran menjadi 5 atau 6 naskah tidak ada titik2 pada huruf2nya. Sejak saat pemberian titik oleh Yahya bin Ya'mur itulah semua umat Islam hingga kini selalu memakai titik dalam penulisan huruf2 Al-Quran. Apakah hal ini dikatakan sebagai bid'ah sesat sebab Rasulullah tidak pernah melakukannya? Jika demikian halnya, hendaklah mereka meninggalkan mushaf2 tersebut dan menghilangkan titik2nya seperti pada masa Ustman.
Abu Bakr bin Abu Daud, anak penulis kitab Sunan, dalam kitabnya al-Mashahif berkata :
"Orang yang pertama kali membuat titik dalam mushaf adalah Yahya bin Ya'mur".
Yahya bin Ya'mur adalah salah seorang ulama tabi'in yang meriwayatkan (hadits) dari sahabat Abdulaziz bin Umar dan Lainnya.
Contoh Bid'ah Dholalah :
1. Hal2 yang baru dalam masaalah aqidah, seperti bid'ahnya golongan Muktazilah, Syi'ah, Khawarij dan mereka yang telah menyalahi apa yang telah menjadi keyakinan para sahabat Nabi.
2. Hal2 ibadah yang tidak ada sandarannya sama sekali dari alquran ataupun hadis. Ataupun mengubah apa2 yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya, seperti melakukan solat subuh 4 rakat dan sebagainya.
Comments